Minggu, 11 September 2011

Makna Persahabatan


Sahabat, mungkin kita tidak asing lagi dengan kata itu. Tapi apa sih sebenarnya sahabat? Apa bedanya dengan teman?  Sahabat adalah orang yang tidak boleh berteman dekat dengan orang lain selain kita? Iya? Sahabat ialah orang yang harus selalu mau mendengarkan cerita kita? Begitu? Sahabat yaitu seseorang *atau mungkin banyak orang* yang sering kita wajibkan untuk bersama kita? Hhaa #ngakakkk
Kalau seperti itu namanya bukan sahabat. Di dalam persahabatan, kita harus saling mengerti dan memahami *perbedaan dipikir sendiri* perasaan masing – masing. Kalau memang sahabat kita punya teman yang lebih dekat selain kita sendiri, biarkan saja. Toh kita juga bisa jadi teman temannya sahabat kita kan? :D
Selain itu, manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain, karena takdirnya memang seperti itu. Terkadang kita tidak bisa menahan perasaan atau memendam sesuatu sendirian. Tak heran kalau kita selalu membutuhkan orang lain sebagai tempat kita bercerita. Baik cerita senang, sedih, duka, cita, resah, galau, gundah, gulana *?!* Sahabat merupakan salah satu alternatif tempat untuk menceritakan masalah itu *tertulis alternatif karena mungkin ada sebagian dari kita yang lebih percaya keluarga misalnya kakak, adik, mama atau pun papa, daripada dengan orang lain*. Sahabat yang baik pasti akan menjaga rahasia sahabatnya. Jika kita mau mendengar, pasti kita akan di dengar. J
Lagi, bersahabat tidak harus selalu bersama – sama!  Contohnya aku *numpang curhat sekalian yaaa*
Aku punya satu sahabat dari SD, namanya Tri Susilowati. Diantara sekian anak, aku cuman punya dia sebagai sahabat. Masa – masa SD adalah masa yang kurang *aku ngga bilang paling* menyenangkan menurutku. Jujur saja, banyak dari mereka yang tidak suka denganku. Tidak tahu alasan pastinya, yang jelas mereka selalu menjauhiku *atau cuman perasaanku saja, aku ngga tahu*, tapi beneran aku ngga bohong. Ada aja tingkah polah mereka yang membuat aku nelangsa L. Aku sering banget nangis gara – gara mereka. Mereka selalu membesar – besarkan kesalahan yang aku buat tanpa melihat ketidak salahanku Hhee. Padahal juga ada anak yang lain yang lebih parah dari aku, tapi mereka sama sekali ngga menyinggungnya. Apa aku ngga gela???? Sakiiiiittttt nih ati! Kenapa harus aku terus aku terus. L Dan disaat seperti itu, cuman tri yang selalu ngertiin aku. Miss you tri J
Tapi sekarang aku udah jarang banget ketemu dia. Boro – boro ketemu, sms aja jarang. Kita SMP nya pisah sih. Tapi aku jelas masih nganggep dia sebagai sahabatku. Masih dan akan selalu masih. J
Di SMP, ternyata aku ada peningkatan ! wkwk aku punya lima sahabat baru. Mazda Mulyana, Shaffa’ati Fadzrin, Wahyu Subiyati, Vera Noviana sama Aizza Zakiyatul Fathin. Pokoknya selama SMP aku bener – bener ngerasain sekolah. Nyenengin, ngebahagiin, membuat senang, hati menjadi gembira riang tak terkira, kangen juga dan kawan – kawannya itu lah. Tapiiiiiiiiiiiiii sekarang kita udah pisah lagi. :o
Dan disini, di SMA ku tercinta sampai sekarang aku belum dapetin sahabat seperti mereka. Yakin, satu pun ngga ada! Ternyata susah banget ya nyari sahabat. Nemu temen yang madan deket, eh ngga ada angin ngga ada hujan ngga ada petir ngga ada gludug ngga ada awan dia ngilang gitu aja *nyesek banget!* 

~The End~

Kita nyari seribu musuh dalam waktu yang sangat singkat mungkin sangat mungkin. Nah sahabat? Nyari satu aja bisa bertahun – tahun. Ya kan ya kan???? Makanya, kalau kamu udah punya sahabat, terus pisah terus kamu punya teman baru, jangan terus lupain sahabat kamu itu. Jangan lupa kasih kabar ke dia, ngajak ketemuan, curhat – curhatan gituuu.
 Terus misalnya lagi berantem sama sahabat gara – gara sikap kita gimana?? Pertama, kamu jangan ngomong apa – apa kalau kamu lagi esmosi eh esbatu eh esteh eh emosi maksudnya. Inget kata orang bijak *ndean* mulutmu harimau mu! Kata – kata yang kasar itu lebih menyakitkan lebih menusuk lebih bla bla bla dibanding sama pedang samurai *ndean maning*. Amarah justru akan memperkeruh keadaan. Kedua, setelah kamu adem baru deh ngomong baik – baik. Kalau dia ngga mau diajak bicara juga, jangan dipaksa. Tunggu aja sampai dia benar – benar mau. Ketiga, pakai kata – kata yang sopan dan tunjukin niat baik kamu untuk memperbaiki persahabatan kalian agar menjadi pulih kembali hahay. Terakhir, buktiin kalau kamu ngga akan ngulangin kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Nah kalau sahabat yang lagi marah sama kamu? Gimana? Kamu jangan ikutan marah, hadapi dengan kepala dingin *ecieeee* kalau perlu bawa esbatu yang banyak yaa! Dengerin maunya dia apa, terus misalnya kamu bisa dan itu masuk akal alias logika, kamu lakuin deh. Jangan lupa pake kata – kata yang lembut juga. Oya, tambahan jangan sekali – kali kita *ngga cuman kamu aja kok, aku juga berarti* punya rasa iri sama sahabat kita. Suer, itu ngga elit banget. Pengalamanku, hal kaya gitu malah bikin aku empet sendiri.
Oke, kesimpulannya sahabat itu susah banget amat sangat sulit amat sekali dicari. Jangan sia - siain sahabat yang udah kita punya. Karena kalau dijelasin, kita ngga akan pernah tahu apa makna persahabatan itu sebenarnya. Maknanya terlalu luas dan dalam, seluas jagad raya dan sedalam samudera wahawkwk..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar